var id = "ccba8a06b38068fc988227964c7b27717f7b5c9e"; class="post-template-default single single-post postid-138 single-format-standard wp-embed-responsive right-sidebar fact-news section-header-5 light-mode">

Jangan Lengah saat Bawa Anak Naik Motor, Lima Hal Ini Tidak Boleh Dilakukan

Berkendara menggunakan sepeda motor tentu menjadi pilihan sebagian orang. Apalagi untuk menempuh jarak yang tidak terlalu jauh. Akan tetapi, memboncengkan anak dengan kendaraan roda dua tidak semudah yang dilihat. Apalagi untuk tetap menjaga keamanan dan kenyamanan buah hati. Jangan lengah, keterbatasan anak kecil perlu disiasati dengan baik saat berkendara, agar tidak menjadi sebuah petaka.

"Mengajak anak berkendara di sore hari atau pun pagi jadi pemandangan umum biasanya banyak dilakukan masyarakat di pemukiman. Sayangnya banyak keteledoran dilakukan," tutur Head of Safety Riding Promotion Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta Tangerang, PT Wahana Makmur Sejati (WMS) Agus Sani, Senin (10/7/2023). Agus menyebut, setidaknya ada lima keteledoran yang sering dijumpai saat membonceng anak. Pertama, mengabaikan penggunaan alat keselamatan vital, yaitu helm dengan alasan hanya berjalan jalan dekat.

KPU Kabupaten Bekasi Tetapkan 854 Caleg DPRD Pemilu 2024 KPU Pringsewu Tetapkan 422 DCT Caleg Pemilu 2024 Tidak Boleh Lengah

KPU Lampung Selatan Tetapkan 596 DCT Pemilu 2024 KPU DIY Tetapkan Jumlah DCT, Sebanyak 680 Caleg Bersaing Rebut 55 Kursi DPRD DIY pada Pemilu 2024 Lima Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Pantai, Perilaku Buruk Ini Harus Dihindari

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 93 94 Kurikulum Merdeka: Membandingkan Isi Teks Halaman all Kedua, tidak memperhatikan saat membonceng anak seperti di didepan tanpa perlindungan helm dan pakaian yang aman. Ketiga, mengabaikan kemampuan anak beradaptasi saat dibonceng karena masih terlalu kecil atau mengantuk.

Keempat, selain berjalan dekat sering juga ditemui pengendara yang membawa anak dengan rute perjalanan yang jauh seperti musim mudik lebaran. Kelima, membonceng lebih dari satu anak. "Mengabaikan beberapa kondisi di atas sangat rentan undang petaka khususnya bagi anak. Bijaksana dan selalu cari aman ketika memutuskan mengajak anak dengan motor," jelas Agus. Agus menjelaskan, memahami kemampuan anak untuk siap di bonceng adalah syarat utama sebelum memutuskan berkendara dengan anak.

Tidak peduli seberapa dekat, kondisi tidak menentu pemicu celaka wajib diantisipasi dengan perlengkapan aman berkendara. Pastikan anak tidak mengantuk saat dijalan dan usahakan anak yang dibonceng minimal telah mampu duduk dibelakang pengendara dengan baik. "Dua hal, selain jaga keselamatan diri anak, sikap peduli pengendara nantinya akan menjadi satu pelajaran dan pengalaman bagi anak kelak saat menjadi pengendara terkait standar berkendara aman. Tetap cari aman di jalanan," ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *